Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE <p>Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) is scientific periodical publication on agribusiness and community empowerment published by Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh as a media for information dissemination of research result for lecturers, researchers and practitioners. ISSN <strong><a title="2655-4526" href="http://u.lipi.go.id/1543716528" target="_blank" rel="noopener">2655-4526</a> </strong>(Online) <strong><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1544703446&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2655-2965</a></strong> (Print). </p> Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh en-US Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) 2655-2965 Analisa Faktor Internal dan Strategi Pemasaran Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/794 <p>Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakar alternatif terbarukan memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan energi dan pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal yang memengaruhi pemanfaatan tempurung kelapa serta merumuskan strategi pemasaran yang efektif dalam meningkatkan daya saing produk berbasis biomassa ini. Pendekatan pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dimana analisis data kualitatif untuk memahami faktor eksternal (seperti regulasi, pasar, dan lingkungan) dan analisis kuantitatif untuk perencanaan operasional. Selain itu, pendekatan kuantitatif dengan metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dari pelaku industri, petani kelapa, serta konsumen potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang berperan signifikan meliputi ketersediaan bahan baku, efisiensi produksi, serta kualitas produk yang memenuhi standar ramah lingkungan. Berdasarkan hasil analisis, strategi pemasaran yang direkomendasikan mencakup peningkatan kesadaran konsumen melalui edukasi tentang manfaat bahan bakar berbasis tempurung kelapa, optimalisasi saluran distribusi, serta penerapan strategi harga yang kompetitif. Dengan implementasi strategi yang tepat, pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakar alternatif dapat lebih diterima di pasar dan berkontribusi dalam pengembangan energi berkelanjutan.</p> Marya Pasaribu Edi Hamdi Dimas Angga Negoro Ketut Sunaryanto Copyright (c) 2025 Marya Pasaribu, Edi Hamdi, Dimas Angga Negoro, Ketut Sunaryanto http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 1 8 10.32530/jace.v8i1.794 Strategi Daya Saing Ekspor Pala Indonesia di Uni Eropa http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/799 <p>Indonesia merupakan negara pengekspor pala ke dunia dengan salah satu tujuan utamanya adalah ke Uni Eropa. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis daya saing dan strategi untuk mempertahankan ekspor pala Indonesia di Uni Eropa. Pada penelitian ini jenis pala yang di analisis dengan kode Harmonized System (HS) 090811 (<em>Nutmeg, neither crushed nor ground</em>). Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), <em>Revealed Comparative Advantages</em> (RCA), <em>Export Product Dynamic</em> (EPD), dan X-Model <em>Potential Export Products</em>. Hasil perhitungan terhadap analisis ISP dengan nilai rerata yaitu 0,9806 yang menunjukkan Indonesia cenderung sebagai negara eksportir pala. Hasil analisis perhitungan RCA &gt; 1, bahwa pala memiliki keunggulan komparatif yang kuat untuk ekspor Indonesia di Uni Eropa. Hasil analisis EPD menunjukkan bahwa secara keseluruhan pala Indonesia tergolong “<em>faliing star” </em>pada ekspor di Uni eropa. Analisis x-model menunjukkan bahwa pala Indonesia memiliki potensi pengembangan pasar tergolong “potensial” di Uni Eropa. Daya saing pala Indonesia dengan kompetitor ekspor utama di Uni Eropa menunjukkan pada analisis daya saing dengan RCA bahwa ekspor pala Indonesia masih di bawah Sri Lanka, untuk analisis EPD dinamika pertumbuhan ekspor pala Indonesia sama dengan Sri Lanka yaitu “<em>falling star”</em>, namun masih terendah dibandingkan India, Belanda dan UEA. Untuk potensi pengembang pasar ekspor Indonesia sama dengan Sri Lanka, India, dan Belanda yaitu <em>“potensial”</em>, sedangkan UEA termasuk potensi “optimis”. Adapun strategi yang dapat dilakukan kedepan untuk menghadapi daya saing ekspor pala di Uni Eropa antara lain: 1. Aspek teknis budidaya; 2. Aspek regulasi; 3. Aspek dukungan pemerintah.</p> Muhammad Ivan Zulhilmi Irene Kartika Eka Wijayanti Copyright (c) 2025 Muhammad Ivan Zulhilmi, Irene Kartika Eka Wijayanti http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 9 20 10.32530/jace.v8i1.799 Karakteristik Sosial Ekonomi dan Peta Risiko Produksi Usaha Hidroponik di Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/802 <p>Usaha hidroponik di wilayah Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki permasalahan terhadap minimnya pengelolaan risiko dapat berdampak signifikan terhadap keberlanjutan usaha hidroponik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi petani hidroponik serta menyusun peta risiko produksi dari usaha hidroponik di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebelum penelitian, semua usaha hidroponik di daerah penelitian sudah diobservasi, dipetakan dan didata. Metode yang digunakan mencakup survei dan wawancara dengan petani hidroponik yang dipilih secara <em>purposive sampling</em>. Kategori responden dalam penelitian ini adalah petani yang berusaha hidroponik dalam lima tahun terakhir (2019 sampai 2024). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif, menggunakan kerangka kerja manajemen risiko berdasarkan ISO 31000; 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh petani hidroponik berada dalam usia produktif dan memiliki tingkat pendidikan menengah hingga tinggi, namun menghadapi kendala dalam pengelolaan keberlanjutan usaha. Peta risiko yang disusun menyoroti risiko utama yang perlu diatasi. Risiko budidaya terkait potensi organisme pengganggu tanaman perlu dikurangi dan dicarikan strategi penanggulangannya. Risiko manusia mengidentifikasi bahwa ada potensi mulai berkurangnya minat petani dalam usaha hidroponik yang memerlukan tindakan segera dan/atau transfer risiko. Hal ini menegaskan pentingnya pemahaman mendalam terhadap risiko usaha hidroponik untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini di wilayah penelitian. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kebijakan dan program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani hidroponik dan ketahanan pangan lokal.</p> Roni Afrizal John Nefri Vicka Pramudya Putra Heri Faisal Harahap Azzukhruf Ariliusra Kumbara Kumbara Randi Maulika Putra Arzu Rahman Dedi Hanapi Copyright (c) 2025 Roni Afrizal, John Nefri, Vicka Pramudya Putra, Heri Faisal Harahap, Azzukhruf Ariliusra, Kumbara Kumbara, Randi Maulika Putra, Arzu Rahman, Dedi Hanapi http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 21 33 10.32530/jace.v8i1.802 Strategi Pemasaran Media Sosial Keripik Tempe Krispi Usaha Rumah Tempe di Pontianak http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/798 <p class="isiabstrakIndonesia">Rumah Tempe dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan UMKM di Pontianak yang memproduksi keripik tempe dengan kemasan berkualitas serta memiliki legalitas seperti PIRT dan sertifikasi Halal. Rumah Tempe beroperasi setiap hari dan mendistribusikan produknya ke berbagai wilayah di Kalimantan, seperti Sintang, Sekadau, dan Singkawang. Penjualan online dilakukan melalui WhatsApp, Facebook, Instagram, dan e-commerce seperti Shopee, tetapi efektivitasnya masih rendah. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya efektivitas pemasaran digital adalah minimnya interaksi di media sosial dan kurangnya strategi promosi yang menarik. Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran digital untuk meningkatkan volume penjualan menggunakan metode SWOT dan QSPM, dengan 12 responden. Hasil SWOT menunjukkan bahwa Rumah Tempe memiliki peluang pasar yang besar, tetapi masih perlu memperkuat kepercayaan konsumen dan efektivitas pemasaran digital. Strategi utama yang dihasilkan meliputi edukasi pasar melalui testimoni pelanggan, peningkatan kualitas dan kebersihan produk, serta diversifikasi produk. Promosi aktif di media sosial dan optimalisasi strategi penjualan online juga menjadi langkah penting. Berdasarkan hasil QSPM, strategi prioritas adalah meningkatkan interaksi dan engagement di media sosial serta memperluas jangkauan pasar melalui platform digital. Implementasi strategi ini mencakup pembuatan konten interaktif, penggunaan influencer lokal, serta iklan berbayar untuk meningkatkan visibilitas produk. Kesimpulannya, optimalisasi pemasaran digital dapat meningkatkan daya saing dan volume penjualan Rumah Tempe, tetapi perlu penguatan promosi, kualitas produk, dan inovasi pemasaran agar hasil lebih optimal.</p> Kumala Sari Dewi Kurniati Anita Suharyani Copyright (c) 2025 Kumala Sari, Dewi Kurniati, Anita Suharyani http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 34 43 10.32530/jace.v8i1.798 Analisis Karakteristik Stakeholder Terhadap Pengembangan Digitalisasi Komunitas Pertanian Terpadu Menggunakan Konsep SMART Goals http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/817 <p>Sektor pertanian di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses pasar, rendahnya transparansi rantai pasok, serta minimnya adopsi teknologi digital yang dapat meningkatkan efisiensi usaha tani. Digitalisasi komunitas pertanian terpadu menjadi solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini melalui integrasi pasar, edukasi, dan kolaborasi antar-<em>stakeholder</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik <em>stakeholder</em> utama, yakni pelaku usaha tani, masyarakat konsumen, serta akademisi/praktisi pertanian, serta merancang konsep pengembangan komunitas digital yang sesuai dengan preferensi mereka menggunakan pendekatan SMART <em>Goals</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survei <em>hybrid</em> (online dan offline) kepada 60 responden di berbagai wilayah. Data dianalisis dengan reduksi (seleksi data relevan), visualisasi dengan mengelompokkan setiap komponen pertanyaan diinterpretasikan dalam bentuk persentase, penarikan kesimpulan menyatakan faktor yang dominan dan implikasi yang dapat diterapkan kedalam bentuk Konsep SMART <em>Goals</em>. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas <em>stakeholder</em> memiliki kesiapan tinggi dalam adopsi teknologi digital, dengan kebutuhan utama pada akses pasar (33,3%), peningkatan kapasitas petani (20%), dan keberlanjutan lingkungan (18,3%). Konsep SMART <em>Goals</em> yang dihasilkan memberikan strategi implikasi berbasis tujuan spesifik: komunitas digital ini harus berfokus pada peningkatan akses pasar, kapasitas petani, dan keberlanjutan lingkungan (18,3%), terukur: tingkat kepercayaan dan keterlibatan saat ini masih memerlukan peningkatan melalui edukasi dan sosialisasi dengan dukungan kolaborasi multi-pihak serta penguatan infrastruktur digital, relevan: regulasi dan dukungan pemerintah menjadi faktor utama dalam mendukung keberlanjutan dengan berbatas waktu yang tahapan pengembangan sebaiknya dilakukan dalam 6 bulan pertama untuk uji coba skala kecil, diikuti dengan implementasi penuh setelah lebih dari 6 bulan dengan evaluasi berkelanjutan.</p> Kumbara Kumbara Silfia Silfia Roni Afrizal Copyright (c) 2025 Kumbara Kumbara, Silfia Silfia, Roni Afrizal http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 44 58 10.32530/jace.v8i1.817 Analisis Pengaruh Prinsip 5C Terhadap Keputusan dan Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Sektor Agribisnis di BRI KC Purwokerto http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/JACE/article/view/789 <p class="isiabstrakIndonesia"><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh prinsip 5C terhadap keputusan dan efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor agribisnis di BRI KC Purwokerto. Prinsip peminjaman 5C adalah Karakter, Kapasitas, Permodalan, Kondisi Perekonomian, Agunan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024 di BRI KC Purwokerto. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap penggagas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mempunyai nasabah di bidang agribisnis dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari dokumentasi data tertulis oleh BRI KC Purwokerto. Metode pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling</em> atau pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang pemrakarsa kredit di BRI KC Purwokerto. Metode statistik yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dan pengukuran menggunakan skala Likert untuk menganalisis pengaruh prinsip 5C terhadap keputusan dan efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor agribisnis di BRI KC Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Karakter mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan penyaluran KUR sektor agribisnis dan terhadap efektivitas penyaluran KUR sektor agribisnis; dan variabel Kapasitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap efektivitas penyaluran KUR sektor agribisnis. Sedangkan variabel independen lainnya tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.</span></p> Damar Bhuana Pramasatya Budi Dharmawan Dindy Darmawati Putri Copyright (c) 2025 Damar Bhuana Pramasatya, Budi Dharmawan, Dindy Darmawati Putri http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-03-30 2025-03-30 8 1 59 70 10.32530/jace.v8i1.789