Prevalensi Cacing Fasciola Hepatica Pada Sapi Akseptor Program Upsus Siwab Di Kabupaten Muna
Prevalence of Fasciola Hepatica Worms in Cattle Upsus Siwab Program Acceptors in Muna Regency
DOI:
https://doi.org/10.32530/jlah.v4i1.291Keywords:
Fasciola hepatica, upsus siwab, kabupaten munaAbstract
UPSUS SIWAB adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi melalui perbaikan manajemen pemeliharaan dan reproduksi ternak. Salah satu kendala dalam pencapaian program tersebut adalah infeksi penyakit. Infestasi parasit cacing dilaporkan mampu menurunkan produktivitas ternak seperti penurunan bobot badan, daya kerja, kualitas daging, kulit, jeroan, dan terhambatnya pertumbuhan pada sapi muda serta berpotensi sebagai penular penyakit pada manusia (agen zoonosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi cacing Fasciola hepatica (F. hepatica) pada sapi akseptor program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna. Sebanyak 270 sampel feses sapi dikoleksi dari sembilan kecamatan menggunakan metode random sampling. Variabel yang diamati, yaitu jenis telur cacing yang menginfestasi sapi akseptor menggunakan metode natif dan pembesaran mikroskop 100x (10x10). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan persamaan prevalensi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat prevalensi kejadian F. hepatica di Kabupaten Muna adalah 4,9%. Berdasarkan lokasinya, infestasi cacing F. hepatica dideteksi pada sapi akseptor yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Parigi (0,74% ; 2/270), Lasapela (0,37% ; 1/270), Kabawo (2,59% ; 7/270), Watopute (0,37% ; 1/270) dan Tangkuno Selatan (0,74% ; 2/270). Faktor yang diduga berpengaruh terhadap variasi infeksi ini adalah sistem pemeliharaan ternak, keberadaan inang perantara dan tampungan air serta metode diagnose yang digunakan pada studi ini.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Journal of Livestock and Animal Health

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the Journal of Livestock and Animal Health right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in Journal of Livestock and Animal Health.