Analisa Kondisi Ketahanan Pangan di Kabupaten/Kota Provinsi Riau
DOI:
https://doi.org/10.32530/jace.v7i1.746Keywords:
Akses Fisik dan Ekonomi, Ketahanan Pangan, QCAAbstract
Provinsi Riau tercatat menempati urutan keenam terbawah dari 34 Provinsi di Indonesia berdasarkan nilai Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tahun 2022. Meskipun nilai IKP Provinsi Riau rendah, tetapi Provinsi Riau memiliki peningkatan nilai IKP yang stabil tiap tahunnya. Ketahanan pangan dapat dilihat dari dua indikator yaitu akses fisik dan ekonomi yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada tujuan ke-2. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat wilayah-wilayah yang memiliki nilai ketahanan pangan yang optimal dan tidak optimal berdasarkan kondisi akses fisik dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis keberlanjutan yaitu Qualitative Comparative Analysis (QCA) dengan dibantu oleh perangkat lunak Tosmana. Populasi penelitian ini adalah 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam wilayah dengan ketahanan pangan optimal yaitu Dumai, Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir. Sementara itu, terdapat empat wilayah dengan ketahanan pangan tidak optimal yaitu Indragiri Hulu, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Kondisi tersebut disebabkan oleh perbedaan dari masing-masing wilayah yang memiliki aspek ketersediaan, aksesibilitas, dan kebermanfaatan yang direpresentasikan melalui indikator akses fisik dan ekonomi. Ketiga aspek tersebut menentukan kemampuan masyarakat untuk memperoleh dan memanfaatkan pangan secara cukup, aman, dan bergizi. Di sisi lain, program pemerintah daerah yang telah sukses dan belum efektif dalam implementasi peningkatan ketahanan pangan juga penyebab terhadap kondisi optimal dan tidak optimal.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fadhiel Handira Ishaq, Indri Arrafi Juliannisa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.