@article{Surya_Ali_Venita_2022, title={SELEKSI JAMUR ENDOFIT TANAMAN NIPAH (Nypa fruticans Wurmb.) DAN UJI ANTAGONISME TERHADAP Ganoderma boninense Pat. PENYEBAB PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG KELAPA SAWIT SERTA IDENTIFIKASINYA}, volume={21}, url={https://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/LUMBUNG/article/view/520}, DOI={10.32530/lumbung.v21i2.520}, abstractNote={<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi dan mendapatkan isolat jamur endofit dari tanaman nipah <em>(Nypa fruticans</em>) yang berdaya antagonis tinggi terhadap <em>G. boninense </em>penyebab penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman kelapa sawit secara <em>in vitro</em> serta mengidentifikasinya hingga tingkat genus. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Riau dimulai dari November 2020 hingga Februari 2021. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda eksplorasi (isolasi dan pemurnian jamur endofit tanamn nipah), observasi (uji hipovirulensi isolat jamur endofit tanaman nipah, uji hiperparasitisme jamur endofit tanaman nipah yang memiliki daya antagonis tinggi terhadap <em>G. boninense</em> dan identifikasi isolat jamur endofit tanaman nipah yang memiliki daya antagonis terhadap <em>G. boninense</em>) dan eksperimen (uji daya antagonis jamur endofit tanaman nipah terhadap <em>G. </em><em>boninense</em>, uji diameter dan kecepatan tumbuh koloni isolat jamur endofit tanaman nipah yang memiliki daya antagonis tinggi terhadap <em>G.</em><em> b</em><em>oninense</em>). Data karakteristik makroskopis, hipovirulensi, hiperparasitisme dan identifikasi jamur endofit antagonis tinggi disajikan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data antagonism, diameter pertumbuhan dan laju pertumbuhan jamur yang berdaya antagonis tinggi dianalisis dengan analisis ragam dan untuk membandingkan rata-rata perlakuan dilanjutkan dengan uji <em>duncan’s new multiple range test </em>(DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh 20 isolat, dimana 14 isolat adalah jamur yang bersifat hipovirulen dan 6 isolat bersifat virulen. 6 isolat memiliki nilai daya antagonis lebih tinggi terhadap <em>G. boninense</em>. Isolat N<sub>17</sub> (jamur endofit asal daun tanaman nipah) yang memiliki nilai antagonis tertinggi dan berpotensi sebagai agens hayati yaitu 71,33% dengan diameter kecepatan tumbuh 89,75 mm serta 24,48 mm.hari<sup>-1</sup>. Tipe interaksi hiperparasitisme masing-masing jamur endofit tanaman nipah berbeda-beda yaitu penempelan  (N<sub>7</sub>), pelilitan (N<sub>17</sub> dan N<sub>14</sub>), penjeratan (N<sub>8</sub>) dan lisis (N<sub>5</sub> dan N<sub>16</sub>). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat N<sub>7 </sub>termasuk kedalam genus <em>Aspergillus</em> sp., isolat N<sub>8 </sub>termasuk kedalam genus <em>Gliocladium</em> sp. dan 4 isolat lain yaitu N<sub>5,</sub> N<sub>14</sub>, N<sub>16 </sub>dan N<sub>17</sub> belum teridentifikasi.</p>}, number={2}, journal={LUMBUNG}, author={Surya, Arifah Hasnita and Ali, Muhammad and Venita, Yunel}, year={2022}, month={Aug.}, pages={63–84} }