PEMANFAATAN KOMPOS KULIT KAKAO UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG
DOI:
https://doi.org/10.32530/jh.v1i01.188Keywords:
terung, kompos kulit kakaoAbstract
Terung (Solanum melongena L.) merupakan sayuran buah yang banyak digemari oleh berbagai kalangan karena cita rasanya yang enak dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan makanan. Terung mempunyai kedudukan cukup penting dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia dan termasuk sayuran komersial yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, bahkan terung merupakan komoditas ekspor yang cukup berarti. Kebutuhan masyarakat akan terung terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk, tetapi petani belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan produksi terung menggunakan kompos kulit kakao. Kandungan hara kompos yang dibuat dari kulit buah kakao adalah 1,81% N, 26,61% C-organik, 0,31% P2O5, 6,08% K2O, 1,22% CaO, 1,37 % MgO, dan 44,85 cmol/kg KTK. Tujuan Proyek Usaha Mandiri adalah mengoptimalkan produksi tanaman terung dengan menggunakan kompos kulit kakao dan dapat menganalisa kelayakan usaha budidaya tanaman terung dengan potensi pasar di daerah Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Proyek Usaha Mandiri ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan September sampai bulan Desember 2015 dengan luas lahan 206 m2. Teknologi dalam proyek usaha mandiri ini adalah kompos kulit kakao. Berdasarkan hasil kegiatan Proyek Usaha Mandiri (PUM) didapatkan produksi terung sebanyak 359 kg dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 292.670 untuk luasan 206 m2, R.C ratio 1,36, profitabilitas 36%, BEP harga Rp 2.236/Kg, BEP hasil 259/Kg dan BEP lahan 151 m2 dan usaha ini layak untuk diusahakan. Oleh sebab itu disarankan menggunakan teknologi kompos kulit kakao untuk budidaya tanaman terung