PENGARUH KEDALAMAN TANAM SPROUT TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI BPTP SUMATERA BARAT

Authors

  • Nahda Kanara
  • Disi Asrani Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

DOI:

https://doi.org/10.32530/jh.v1i02.253

Keywords:

kedalaman tanam, Kentang Sprout, Stek Tunas Umbi

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak. Permintaan kentang dari tahun ke tahun terus meningkat, itu dikarenakan kentang memiliki protein dan vitamin yang cukup tinggi. Agar kentang tidak terjadi penurunan maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara pembibitan kentang bisa menggunakan sprout kentang dengan berbagai kedalaman tanam. 

Perbanyakan tanaman kentang dapat dilakukan dengan cepat melalui perbanyakan secara vegetatif, adapun kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif antara lain masa muda tanaman relatif pendek, tanaman lebih cepat bereproduksi, dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, sifat-sifat yang lebih baik pada induknya dapat diturunkan, dan dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena memiliki sistem perakaran yang dangkal. Pada kedalaman tanam harus disesuaikan dengan kondisi tanah. Untuk dataran tinggi dengan kelembaban udara yang relatif tinggi, penanaman dangkal yang semakin mendekat permukaan tanah, lebih dianjurkan.Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui pengaruh kedalaman tanam terhadap pertumbuhan vegetatif sprout kentang, dan mendapatkan kedalaman tanam terbaik dari perbanyakan sprout kentang.

Percobaan dilakukan mulai bulan Februari – Maret 2019. Tempat pelaksanaan percobaan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Perlakuan yang diberikan adalah kedalaman tanam 2 cm (KT2), kedalaman tanam 3 cm (KT3), kedalaman tanam 4 cm (KT4), dan kedalaman tanam 5 cm (KT5). Parameter yang diamati pada percobaan ini adalah, tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun dan jumlah tangkai daun. Tahapan pelaksanaannya yaitu pertama penyiapan media tanam, kedua pengadaan bibit, ketiga penanaman, keempat pemberian perlakuan dan kelima pemeliharaan yang meliputi : penyiraman, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, serta yang keenam pengamatan. Hasil yang didapat dari percobaan ini adalah perlakuan yang terbaik terdapat KT4, untuk tinggi tanaman dan lebar daun, sedangkan untuk parameter pada panjang daun yang paling baik pada perlakuan KT2, dan untuk parameter jumlah tangkai daun yang paling baik pada perlakuan KT5.Oleh karena itu, kedalaman tanam 4 cm adalah perlakuan yang paling baik untuk penanaman sprout kentang.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

30-10-2020

Issue

Section

Articles